Seleksi Proposal Penelitan, Diktis Libatkan Guru Besar

SahabatRiau
0
Tangerang (Diktis) Direktorat Pendidikan Tinggi Islam melalui Subdit Penelitian, Publikasi Ilmiah dan Pengabdian Kepada Masyarakat secara periodik menyelenggarakan bantuan penelitian, publikasi ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat. Untuk tahun 2016, setelah melakukan pelbagai sosialisasi tentang petunjuk teknis pelaksanaan bantuan, Direktorat Pendidikan Tinggi Islam membuka pendaftaran secara online bagi para dosen yang memenuhi persyaratan. Untuk diketahui, pengusul proposal bantuan penelitian, publikasi Ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat tahun 2016 mencapai 1786.
Menurut Dr. Mamat S Burhanuddin, Kasubdit Penelitian, Publikasi Ilmiah dan Pengabdian Kepada Masyarakat, jumlah 1786 menjadi bukti gairah tradisi akademik dosen dalam menjalankan tri dharma perguruan tinggi. “Setelah melihat jumlah pengusul, nampaknya tradisi akademik begitu terlihat di kalangan para dosen PTKI. Program bantuan ini akan berjalan secara kompetitif, tranparansi, akuntabel, dan profesional. Karena itu, kami melibatkan para pakar atau guru besar dalam melakukan proses seleksi”, demikian ungkap Mamat dalam Kegiatan Seleksi Proposal Bantuan Penelitian di Tangerang, 21/04.

Dikatakan Mamat, proses seleksi proposal akan melalui tiga tahap untuk menjaring yang terbaik. “Proses pertama adalah seleksi administratif dari kelengkapan persyaratan pengusul. Setelah itu, kami mengundang para guru besar untuk melakukan seleksi akademik proposal. Proposal yang lulus akan diundang dalam proses penjaringan selanjutnya yang dikemas dengan seminar proposal”, demikian jelas Mamat.

“Pelbagai tahapan ini dilaksanakan untuk menjaring proposal terbaik yang diusulkan para dosen. Kami berharap, kegiatan pembelajaran akademis dan aksi-aksi sosial di lingkungan PTKI harus didasarkan pada hasil riset ilmiah yang serius, bukan atas dasar kepentingan-kepentingan non-akademis”, tambah Mamat.

Sementara Anis Masykhur, Kasie Penelitian, menyampaikan bahwa tridharma perguruan tinggi harus berjalan secara sinergis dan simultan. Menurutnya, perguruan tinggi jelas bukanlah menara gading. “Kualitas mutu perguruan tinggi tidak semata-mata dilihat pada mutu lulusan yang dihasilkan, tetapi juga sejauh mana perguruan tinggi berhasil memberikan sumbangan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan” ungkap Anis.

Untuk menghasilkan hal itu, menurutnya, dosen-dosen perguruan tinggi dituntut untuk melakukan pelbagai riset serius dalam rangka menjawab problem-problem dasar kemanusiaan yang dihadapi masyarakat. Tidak hanya itu, ia juga berharap hasil-hasil riset dosen yang mendapatkan bantuan dapat dipublikasikan di jurnal-jurnal nasional dan internasional. “Untuk memulai tradisi riset yang baik, kami menghadirkan tim reviewer yang akan mendampingi proposal-proposal berkualitas untuk layak publis di jurnal-jurnal nasional dan internasional”, demikian harap Anis.

Hadir sebagai tim reviewer proposal penelitian, antara lain Prof. Dr. Azyumardi Azra, Prof. Dr. Masykuri Abdillah, Prof. Dr. Siswanto, Prof. Dr. Jamhari, Prof. Dr. Oman Fathurrahman, Prof. Akh. Muzakki, Ph.D, Prof. Masdar Hilmy, Ph.D, Prof. Dr. Maskuri Bakri, Prof. Dr. HM. Suparta, Prof. Arskal Salim, Ph.D, Fuad Jabali, Ph.D, Dr. Phil. Sahiron Syamsudin, Dr. Asep Saepudin Jahar, Dr. Hamid Nasuhi, Dr. rer.nat Abu Amar.

Sumber :
http://diktis.kemenag.go.id/NEW/index.php?berita=detil&jenis=news&jd=647#.Vxmfqvlyf4Y
Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)