Kendari (Diktis) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) di lingkungan Perguruan Tinggi menjadi pusat penting sebagai penguat sumberdaya manusia perguruan tinggi. LP2M adalah logika penghubung keragaman kebijakan dan program untuk mewujudkan PTKI sebagai universitas riset.
Dalam rangka penguatan itu, Direktorat Pendidikan Tinggi Islam melalui Subdit Penelitian, Publikasi Ilmiah dan Pengabdian Kepada Masyarakat secara bertahap mengumpulkan para kepala LP2M untuk penguatan kelembagaan LP2M. “Kami menyadari betul pentingnya penyadaran yang terus menerus bagi teman-teman di LP2M bahwa mereka memainkan peran yang sangat penting. Keberadaan mereka begitu penting bukan hanya bagi rekognisi PTKI di kalangan komunitas akademik dunia, tetapi juga bagi masa depan bangunan keilmuan yang ada secara keseluruhan”, demikian ungkap Kasubdit Penelitian, Dr. Mamat S Burhanuddin pada acara Temu Konsultasi Jaringan Penelitian, Publikasi Ilmiah dan Pengabdian Kepada Masyakarakat di Kendari (17/05).
Pengembangan cara pikir, penguatan jejaring, perumusan penelitian-penelitian strategis dan maksimalisasi pengelolaan data sekaligus informasi adalah beberapa tiang penguatan LP2M. “Demi masa depan PTKI, LP2M harus diperkuat” tegas Mamat di depan para Kepala dan Sekretaris LP2M.
Pada kegiatan yang bertemakan penguatan LP2M untuk mewujudkan research university ini, Mamat juga menyampaikan bahwa ada hal positif dan menggembirakan di lingkungan PTKI terkait gairah intelektual para dosen dalam melakukan riset. Hal itu dibuktikan dengan kuantitas pengusul proposal bantuan penelitian, publikasi ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat yang terus meningkat setiap tahun. “Kami melihat alokasi anggaran yang cukup besar sejalan dengan gairah dosen dalam melakukan tradisi akademik melalui aktifitas riset. Karena itu, dalam penguatan proses ini, LP2M sangat penting sebagai penggerak dan penguat tradisi riset di PTKI”, tambah Mamat.
Dikatakan Mamat, pentingnya posisi LP2M ini akan menjadi perhatian Direktorat Pendidikan Tinggi Islam. Karena itu, secara bertahap Subdit Penelitian melaksanakan forum berkala antara LP2M, Kepala Bagian Perencanaan PTKI dan Kepala Bagian Perencanaan Pendis untuk sinkronisasi program dan anggaran. “Kami berkomitmen untuk terus mengoptimalkan peran LP2M dalam tradisi riset. Hanya dengan kekuatan tradisi riset, perguruan tinggi akan menjadi penghubung keilmuan yang akan dihargai dalam konteks lokal dan global”, demikan tutup Mamat.
Sementara Anis Masykhur, Kasie Penelitian menyampaikan bahwa dalam rangka menuju universitas riset, banyak hal yang telah dirancang oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Islam. Beberapa langkah itu antara lain penguatan kelembagaan LP2M, penguatan sumberdaya perguruan tinggi, penambahan alokasi dana riset, penyamaan persepsi tentang regulasi penelitian, serta launching pangkalan data penelitian. “Sebagaimana rencana strategis Pendidikan Islam, pewujudan universitas riset menjadi pendorong lahirnya PTKI sebagai universitas kelas dunia. Jika program 5000 doktor menjadi strategi penguatan sumberdaya perguruan tinggi, maka program riset menjadi penguat tradisi akademik”.
Sumber :
http://diktis.kemenag.go.id/NEW/index.php?berita=detil&jenis=news&jd=657#