Meneliti Tanpa Harus Melanggar

SahabatRiau
0
Diktis (Jakarta, 10/4) – Pertemuan antara Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) PTKI Negeri, Pejabat yang bertanggung jawab di bagian perencanaan, dan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam yang berlangsung sejak tanggal 6 – 8 April 2016 makin meneguhkan langkah terwujudkan PTKI sebagai Research University. Pertemuan yang didesain dalam bentuk kegiatan Temu Konsultasi Penelitian, Publikasi Ilmiah dan Pengabdian kepada Masyarakat ini merumuskan langkah-langkah strategis mulai dari dukungan kebijakan dan regulasi hingga penganggarannya. “Kehadiran bagian perencanaan dan LP2M di forum ini diharapkan dapat merumuskan penganggaran yang makin memperkuat pelaksanaan penelitian demi tercapainya PTKI sebagai Universitas Riset,” ujar Dr. Mamat S Burhanuddin, MA, Kasubdit Penelitian, Publikasi Ilmiah dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Pendidikan Tinggi Islam. Karena pentingnya pertemuan ini, Dr. Hilmy Muhammadiyah, M.Si, Sekretaris Inspektorat Jenderal Kementerian Agama, juga dihadirkan untuk mengkoordinasikan bahwa pewujudan tersebut agar tetap berpegang pada aturan-aturan yang ditetapkan. Dalam pertemuan tersebut, disampaikan juga bahwa proses pemeriksaan dilakukan tanpa harus berakibat dengan menurunnya keinginan dosen untuk melakukan penelitian. “Pemberian informasi yang benar tentang proses pemeriksaan menjadi penting untuk disampaikan,” ujarnya memberikan semangat. “Meneliti tanpa harus melanggar, itu kata kuncinya.” Saking pentingnya, mantan pejabat Direktorat Jenderal Pendidikan Islam ini membuka ruang diskusi dengan para pejabat PTKI tersebut.
Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, MA, Direktur Pendidikan Tinggi Islam, juga menyampaikan bahwa kegiatan penelitian saat ini menjadi pintu utama memperkenalkan dinamika kajian keislaman dan keindonesiaan ke dunia. “Hal-hal yang dapat menjadi penghalangnya harus segera ditempuh upaya-upaya penyelesaiannya,” ujarnya saat menyampaikan pengarahannya. Target menjadi Research University senada dengan cita-cita Direktorat Jenderal Pendidikan Islam yang akan menjadikan PTKI di Indonesia harus menjadi destinasi kajian keislaman dunia. “Indonesia akan menjadi kiblat kajian keislaman dunia,” tegasnya lebih lanjut. Menurut mantan Wakil Rektor II UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut, bottle neck penelitian dan publikasi ilmiah harus segera dipecahkan.

Forum ini telah menghasilkan beberapa rekomendasi, antara lain perlunya koordinasi dengan pihak-pihak institusi pemeriksa dalam menyamakan persepsi pelanggaran ataupun hal-hal yang bertentangan dengan peraturan terkait. Termasuk juga perlunya koordinasi dengan bagian perencanaan atau keuangan. Semoga, mimpi-mimpi tersebut terwujud.

Sumber :
http://diktis.kemenag.go.id/NEW/index.php?berita=detil&jenis=news&jd=642#.VxfT61RTKM8
Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)